Senin, 10 Oktober 2011

Dilindungi, Mental Bangsa Indonesia

Ketuhanan Yang Maha Esa, sila pertama dari Pancasila, dasar negara kita. Ideologi yang begitu gencar di ajarkan pada masa Orba. Sejak SD saya sudah di ajarkan bahwa Indonesia adalah negara yang mengakui Tuhan, menghormati agama, menghargai umat lain. Sampai sekarang pun saya berpikir ini adalah ajaran yang baik dan patut diteruskan.

Akhir-akhir ini setiap kali saya baca koran online, headline yang seringkali saya baca adalah mengenai korupsi dan KPK. Korupsi ini lah, korupsi itu lah, sepertinya apa yang bisa dikorupsi akan dikorupsi. ada orang bilang korupsi ada karena ada kesempatan buat melakukannya. What happen to Ketuhanan Yang Maha Esa? Pendidikan yang mengutamakan moral dan agama? Apakah keduanya sudah punah dari mental rakyat Indonesia?

Saya tadinya tidak percaya bahwa korupsi adalah crime of opportunity, tapi sepertinya suka atau tidak itulah kenyataanya. Kesempatan untuk melakukan korupsi exist, mentality yang menghalanginya sepertinya hampir tidak ada. Mental kebangsaan bangsa Indonesia seharusnya dilindungi karena sudah diambang kepunahan.

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya

19 komentar:

  1. Jadi ceritanya optimis atau pesimis nih?

    BalasHapus
  2. Kayanya Optimicus pesimulus....

    Saya selalu percaya, bahwa manusia itu memiliki dasar2 keyakinan yg melandasi perbuatan. Agama...itu dasar kenapa hukum tdk pernah jalan. Hukum di indonesia itu mendua.
    Untuk wilayah politik, atau kenegaraan, saya dari dulu selalu yakin pada konsep ini. "Tinggalkan agama, maka negara akan maju"

    BalasHapus
  3. Saat ini sih pesimis. Indonesia butuh pil pahit untuk membangunkan rakyatnya. Sepertinya May Riot tidak cukup pahit. Saya percaya pil pahit ini akan datang. Disisi ini saya optimis.

    Mbak Kunti, saya pikir agama bisa menjadi salah satu jalan untuk menaikan moral bangsa.

    BalasHapus
  4. Sebenarnya, kalau mau jujur, saya percaya bahwa Indonesia akan bangkit. Optimis akan hal ini. Hanya saja, saya selalu berpendapat dibutuhkan suatu trigger yang bisa memulai perubahan ini, dan trigger ini yg saya takutkan. Trigger ini harus bad enough dan memaksa bangsa ini untuk bersatu.

    Masalah Indonesia dan China, dulu sebelum mereka maju seperti sekarang, sedikit banyak sama, tapi mereka lebih berani untuk bertindak tegas. Trigger mereka adalah Tiananmen, Indonesia butuh sesuatu yang lebih besar dari itu. Just like May Riot in bigger scale atau something in smaller scale over a longer period.

    I am willing to pray to any God so that I am wrong.

    BalasHapus
  5. takuuutttt............
    may/tragedi mei bukannya sdh lebih dr cukup? mungkin krn korbannya cina jadi belon terasa. Coba korbannya anak2 SBY atau anak2 presiden PKS, mungkin baru kepikir. Tapi..., ntar dulu... tragedi tanjung priok apa bukan korbannya anak2 kyai?
    Saya lebih percaya jika agama ditinggalkan baru nyadar bangsa ini.
    Masalahnya kuku kyiai (yg sejenis ABB) masih kuat di sini.

    BalasHapus
  6. Ada sebuah ramalan (katanya.. namanya juga ramalan)

    Suatu saat, di suatu waktu. Agama akan di hilangkan oleh politik. karena dianggap sebagai pengganggu perdamaian dan kemajuan bangsa2
    Kalau sekarangkan jelas mereka berdua bersanding mesra. Pernah dengar? perang(politik)berkata : "Agama, apa artimya kami tanpamu?, kamulah bahan bakar untukku"

    BalasHapus
  7. Saya tadi nganter istri, sambil nyetir sambil mikir. Saya merasa salah ngerti maksudnya Mbak Kunti, saya mengarah pada sisi moralnya yg saya pikir bisa diperbaiki oleh agama, Mbak Kunti melihat dari sisi politiknya dimana agama memang bisa jadi penyebab konflik.

    Untuk jangka panjang saya setuju mungkin ada baiknya agama dihiangkan dari system pemerintahan. Untuk jangka pendek, kita masih butuh agama untu memperbaiki moral.

    BalasHapus
  8. ya aammmpppuuunnnnn... serius amat...
    moral juga tetap tdk bisa diperbaiki oleh agama,kalau agamanya ngeyel, menganjurkan kekerasan.
    Lihat negara2 berdasarkan agama, bagaimana moralnya? pernah dengar artis yg dihukum cambuk 90x plus kurungan 1 tahun? Pernah dengar uang bayar darah? 100.000 real u laki2 islam, 50.000 u wanita islam, 50.000 u laki kristen, 25.000 u wanita kristen dstnya dstnya...... budha dihargai lebih rendah lagi. Bahkan u jangka pendek pun agama tdk pernah bisa memperbaiki moral, selama standartnya ganda.

    BalasHapus
  9. Wah Mbak Kunti, saya tidak menganjurkan negara untuk mengadopt hukum suatu agama. Saya berharap wakil rakyat untuk mengamalkan ajaran agama. Setahu saya belum ada agama yang menghalalkan korupsi, karena kalau ada mungkin saya sudah jadi umatnya. Harapan saya hati nurani mereka bisa tergugah dan menjalankan pekerjaan mereka dengan lebih baik. I know, I know, ini sangat idealist tapi jauh lebih baik daripada kekhawatiran saya. Namanya juga siapa tahu....

    BalasHapus
  10. Jangan ... jangan sampai meng-amal-kan 100% ajaran suatu agama. Karena umat lain pasti dibasmi habis...

    Umat agama yg menghalalkan korupsi? mauuuuu......
    lahir berkecukupan
    muda foya2 semaunya
    tua kaya raya 7 turunan ga habis2
    mati masuk sorga tingkatatn paling atas
    wah...mauuuuuuu....

    BalasHapus
  11. @asu:
    [KUTIP]
    Mbak Kunti, saya pikir agama bisa menjadi salah satu jalan untuk menaikan moral bangsa.
    ---
    Sama dengan Mbak Kunti, nggak setuju akyu.

    [KUTIP]
    Harapan saya hati nurani mereka bisa tergugah dan menjalankan pekerjaan mereka dengan lebih baik.
    ---
    Nah lho... kan sudah saya bilang di tulisan saya, agama nggak sama dengan hati nurani, for some cases malah bisa diinterpretasikan bertolak belakang... hihi.

    Pendidikan agama di Indonesia tuh sudah cukup (kalau nggak mau dibilang berlebihan). Dari SD sampe mabok ada yang namanya mata pelajaran agama. Tapi 'pendidikan agama' yang seperti apa yang berkembang di Indonesia?

    Agama sendiri (jika tidak mau dinilai secara letterlijk) juga multi-tafsir. Iya kalau yang menafsirkannya membawa ke perdamaian dan perbaikan moral, it's good. Kalau yang menafsirkannya malah ke yang aneh2, gimana?

    ---
    Contoh kemesraan agama dan politik:

    Hasil ngobrol2 dengan teman...

    A : Kalau Si X guoblok banget, nggak bisa apa2, beresiko korupsi, gak bisa mimpin, tapi kebetulan muslim. Sementara si Y pinter, jago manajemen, trackrecord bersih, tapi non-muslim. X dan Y bersaing di pemilihan bupati. Kamu milih yang mana?

    B: Ya jelas si X. Pemimpin kita kudu muslim....

    BalasHapus
  12. qiqiqi
    Mba Gina sdh meraba-raba daerah terlarang....
    nanti ketagihan lho...
    Bener Mba, bangsa ini harus bisa memisahkan mana agama mana kemajuan bangsa. Mentang2 dijamin benar, maka tanpa mikir pilih X, karena Tuhan pasti menaungi si X sehingga jalannya pemerintahan pasti lebih afdol. Sikap yg masih terbawa2 karena pengaruh cerita 1001 malam timur tengah.

    BalasHapus
  13. Wah saya pikir agama disini betsifat pribadi, tidak bercampur dengan politiknya. Untuk bisa membaca saya harus belajar membaca, untuk bisa bernyanyi saya harus belajar nyanyi. Agama mengajarkan kebaikan dan mengingatkan manusia untuk menjauhi dosa, kalau dilakukan dengan benar. Pengertian akan kebenaran dan kemauan untuk menjauhi dosa inilah yang saya harapkan ada pada wakil rakyat.

    Menurut saya nurani adalah pengertian apakah suatu tindakan itu bersifat positive atau negative. Nurani ini sebagian terbentuk dari sifat kita dan sebagian lagi terbantuk dari faktor eksternal. Atau saya salah mengartikan kata nurani?

    BalasHapus
  14. Nah di sini makanya keluar pernyataan agama harus keluar dr politik (terutama politik praktis)

    Apa di Agama diajarkan untuk membunuh? Saya pikir tidak (dengan alasan apapun-awas lari ke masa lalu). Di politik, anak bisa bunuh ayah, ayah bisa bunuh anak, demi suatu tujuan. Kebejatan bisa menjadi pujaan. Tak akan ada penyesalan.

    BalasHapus
  15. harusnya saya bobo, dah malem
    tapi ada traktor.. kesempatan yg jarang ada
    belon nyampe sini ya?

    BalasHapus
  16. Traktor sampe sini? Mana mungkin saya seberuntung itu? Mbak lagi di US? State mana?

    BalasHapus
  17. pinginnya di Atol Palmyra, bisa ga ya? sendirian... dingin...
    pindah2 dr new mexixo (santa fe) ke new york big apple. dr gunung ke daerah imigran (biasa kalo pendatang kan pintunya di big apple). Tugas suami.

    BalasHapus
  18. Hahaha, enjoy the cold breeze. Udah mulai dingin in this part of the world. Maybe someday I can meet you there, about 8hrs drive from where I live, and it's been a while since the last time I was there.

    BalasHapus
  19. di mana ? manhattan? di pinggir sungai.. apa itu namanya? rain? brain? apa ya lupa lagi...
    Di sini kalo panas, cukup pergi ke gerai atm...wuiii dingin gratis....

    BalasHapus