Kamis, 20 Oktober 2011

Apakah doamu dikabulkan?

Berapa kalikah anda berdoa dalam sehari untuk meminta sesuatu pada Tuhan? Apakah anda pernah meminta untuk naik pangkat, jadi terkenal, dapat undian, jadi kaya, sukses berkorupsi? Dikabulkan kah doa anda itu? Mungkin doa anda pernah dikabulkan tapi sepertinya lebih sering untuk tidak dikabulkan. Bagaimana perasaan anda waktu anda merasa doa anda tidak dikabulkan?

Saya suka menonton film dokumenter yang mengangkat masalah sosial. Salah satu dokumenter yang pernah saya tonton adalah mengenai anak-anak homeless. Anak-anak kecil, antara empat sampai tujuh tahun. Dokumenter ini menceritakan kehidupan sehari-hari anak-anak ini. Mencari mainan di tempat sampah, makan dari hasil sumbangan orang, hidup berpindah-pindah, sekolah di sekolah volunteer dan terekspos pada kriminalitas. Hidup yang tidak jelas, semua yang mereka punya serba sedikit dan yang serba sedikit ini mereka harus nikmati bersama anggota keluarga yang lainnya.

Dari seluruh film itu ada satu yang melekat dalam otak saya yang bebal ini. Seorang anak perempuan, sekitar enam atau tujuh tahun, dalam salah satu wawancara di sekolahnya, diinterview oleh pembawa acaranya.

Interviewer: Kamu berdoa tadi malam?
Anak: Ya
Interviewer: Apa saja yang kamu minta?
Anak: Mainan yang bagus-bagus, makanan yang berlimpah, tempat tinggal
Interviewer: Apakah doamu dikabulkan?
Anak: Tidak.
Interviewer: Kenapa tidak?
Anak: Karena Tuhan tidak memberikan apa yang kita minta, tapi Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan.

Pernah merasakan tertelan biji kedondong? Saya juga belum pernah tapi pada saat itu rasanya seperti menelan biji kedondong. Anak kecil yang jauh lebih muda dari saya, yang tidak punya apa-apa, bisa mengatakan itu. Tuhan tidak memberikan apa yang kita minta tapi memberikan apa yang kita butuhkan. Seorang anak enam tahun jauh lebih beriman dari saya.

Seringkali kita meminta bulan dan bintang padahal yang kita butuhkan adalah jarum dan benang. Waktu kita mendapat jarum dan benang kita tidak sadar bahwa kebutuhan kita sudah terpenuhi. Akibatnya kita lupa bersyukur dan berterima kasih. Mungkin sudah sifat manusia untuk meminta secara berlebihan atau mungkin sudah sifat manusia untuk tidak bersyukur dan berterima kasih.

Sekarang, apa yang akan anda minta dalam doa anda nanti malam?

6 komentar:

  1. Dulu Saya Berpikir Begitu Kenapa Doa Saya Tidak-Tidak Dikabulkan. Ketika Saya Memuja Dunia Sebagai Alat Syirik Saya. Walaupun Lebih Dari Cukup Saya Selalu Merasa Kekurangan dan Tidak Tenang.

    Tapi Kini Setiap Saya Berdoa Tuhan Saya Selalu Mengabulkan Setiap Keinginan Itu Baik Saya Minta Atau Pun Tidak.

    Apakah Segala Sesuatu Baik Materi, Kehidupan Keluarga, Ketenangan Bathin. Dan Saya Merasa Nyaman Dengan Apa Yang Anugerahkan Kesaya Yaitu Hidayah Dan Taufiknya.

    Dan Segala Sesuatu Itu Milik-Nya Dan akan Kembali Kepada-Nya.

    Saya Tidak Pernah Minta Rumah Tapi ALLAH kasih Saya Rumah Tanpa Harus Ada uang Milik Pribadi Saya. Saya Tidak Pernah Berharap Punya Mobil Tapi Saya Bisa Punya Mobil,Saat Berharap Ingin Motor ALLAH Kasih Motor Tanpa Uang Sama Sekali, Saya Ingin Memiliki Laptop Allah Kabulkan Tanpa Saya Harus Bayar.Demi Tuhan Ini Sebuah Kenyataan.

    Tapi Kini Bukan Materi Yang Aku Minta Tapi Cinta-Nya Ridho-Nya Dan Harapan Untuk Bertemu Dengan-NYa. Harta Di Dunia Tidak Sebanding Dengan Syurga Di Akhirat.

    Karena Jika Allah Mencintai Hambanya Segala Sesuatu Dia Akan Berikan. Baik Keselamatan Kebahagian dunia Akhirat. Dan Itu Datangnya Dari ALLAH. Karena ALLA Yang Saya Kejar Itu Adalah Tuhan Maha Pengasih Maha Penyayang.

    Karena Jika kita mendekati Allah sejengkal, maka Allah akan mendekati kita sehasta. Apabila kita mendekati Allah sehasta, Allah akan mendekati kita sedepa. Dan apabila kita datang kepada Allah dengan berjalan, maka Allah akan datang kepada kita dengan berlari.

    Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “manakala Allah mencintai seseorang, Dia akan memanggil Jibril seraya berkata, ‘Aku mencintai si Fulan. Wahai Jibril cintai pula dia’. Jibril pun mencintai orang itu dan mengumumkannya kepada semua penduduk langit. Allah mencintai si Fulan, maka cintai pula dia oleh kalian semua,’ maka semua penduduk langit mencintai orang itu, dan kemudian dia memperoleh kesenangan-kesenangan dari penduduk bumi’”.

    Hanya Berdoa' Beribadah dan Ikhtiar Bertuhankan ALLAH Semata mata Tidak Ada Sekutu Baginya. Itulah Sekelumit Saya Doa Dengan Tuhan Saya

    BalasHapus
  2. Benar sekali Mas, kedekatan dengan Tuhan bisa terjadi pada siapa saja yang mencari. Saya hanya terharu mendengar kepolosan dan kebenaran dari tanggapan seorang anak kecil.

    BalasHapus
  3. Say punya Link dari youtube entah sudah nonton atau belum Bisa di cek

    http://www.youtube.com/watch?v=U52-EnS4cb4&feature=related
    http://www.youtube.com/watch?v=BN0YbC0BJ8g

    BalasHapus
  4. Bagus videonya. Saya suka bagian yg mengatakan Yahudi tidak akan pernah berubah, Musa saja tidak didengar padahal dia satu suku, apalagi Muhammad yg lain suku. Pengakuan yg jujur, dan penuh arti.

    BalasHapus
  5. Kita berbicara dengan Tuhan = berdoa
    Tuhan berbicara dengan kita = shizophernia

    BalasHapus