Minggu, 25 September 2011

Dua ruas jari

Salah satu hobby saya adalah masak. Untuk saya masak itu relaxing dan fun, dan saya suka melihat tampang2 cewek2 ngeliatin saya masak. Tampang takjub, enggak percaya ada cowok mau masak.

Pernah ada anak baru yang tanya sama saya, bagaiman caranya masak nasi. Saya bilang beli rice cooker. Beras dicuci, sekali, duakali saja supaya vitaminnya tidak terbuang. Beras disini lebih bersih dari beras di Indonesia. Lalu kasih air sampai kira2 2 ruas jari terus masak. Menurut saya ini sudah cukup detail.

Beberapa hari kemudian saya main ke apartmentnya, kebetulan mereka lagi makan. Anak baru ini tinggal bareng tiga anak baru yang lainnya. Dia lalu menawarkan "Mau makan?", dan saya jawab "Tidak, terima kasih, sudah makan". Sambil saya lihat ke piring mereka. Sebagai orang yang suka masak, saya tertarik makanan apa yang mereka makan. Siapa tahu sesuatu yang untuk saya baru dan bisa nambah2 ilmu saya. Terus saya realize kok nasinya warnanya aneh, putih tapi putihnya seperti beras bukan seperti nasi. Lalu saya tanya sama roomatenya, "Siapa yang masak, enak enggak?". Roomatenya menjawab "Enak tapi beras sini aneh ya, nasinya kletus-kletus, keras". Saya penasaran, saya ke dapur dan saya buka rice cookernya. Takjub saya dengan apa yang saya lihat, beras yang undercooked.

Saya tanya sama anak baru yang saya ajarin masak nasi, "Gimana cara masak nasinya?". Jawabannya diluar dugaan saya "Gampang, berasnya di cuci sekali di baskom. Lalu masukin air di rice cooker sebanyak dua ruas jari. Lalu berasnya dimasukin ke rice cooker dan dimasak". Saya ketawa ngakak. Kebayang kan, beras buat makan 4 orang cowok teenager yang pasti makannya banyak, dimasak pakai air dua ruas jari. Level airnya saja masih di bawah level berasnya. Dan mereka sudah makan nasi seperti ini selama hampir seminggu. Ketahuan empat orang in enggak ada yang bisa masak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar