Selasa, 28 Februari 2012

Bubarkan FPI!!!

Belakangan ini banyak berita di media masa mengenai pembubaran ormas-ormas anarkis seperti FPI dan Forkami. Banyak tokoh-tokoh terkemuka, baik yang populer maupun yang notorius, memberikan pendapat mereka mengenai masalah ini. Di forum-forum sosial terbuka juga banyak dibicarakan mengenai masalah ini, dan menurut sepertinya hampir seimbang antara pendukung dan penentang ormas-ormas tersebut. Saya termasuk orang yang menentang pembubaran ormas-ormas tersebut.

Saya setuju bahwa ormas-ormas tersebut banyak bertindak secara anarkis, merasa kebal hukum dan berkuasa. Siapapun yang mereka anggap menentang Islam atau tidak sejalan dengan ajaran Islam akan ditentang dan tidak jarang di ratakan dengan tanah. Banyak pendukung FPI mengatakan itu hanya berita sepihak yang diberitakan oleh media masa untuk meningkatkan pemasaran mereka. Menurut saya ini agak aneh. Organisasi sebesar FPI, saya ambil FPI sebagai contoh, karena mereka yang terbesar dan paling terkenal, seharusnya punya public relation officer sendiri. Apa tidak aneh, sebuah organisasi nasional yang mewakili, atau merasa mewakili rakyat banyak, tidak bisa melawan media masa yang selalu memojokan mereka, yang dianggap menjelekan nama mereka?

Kalau hanya berdasarkan apa yang diberitakan oleh media masa dan apa yang saya lihat di TV, saya setuju untuk dibubarkannya ormas tersebut karena tidak ada bedanya antara FPI dan Italian Mafia. Mungkin, satu-satunya yang membedakan antara FPI dan Italian Mafia adalah mafia tahu bahwa mereka adalah kriminal jadi mereka berusaha melakukan aksi mereka secara tersembunyi dan menghindari aparat hukum. FPI tidak menyadari bahwa banyak aksi mereka yang menentang hukum jadi mereka melakukannya secara terang-terangan dan mengkonfrontasi aparat hukum.

Yang menyebabkan saya tidak setuju untuk dibubarkannya FPI adalah saya merasa itu adalah tidakan yang sia-sia. Kalau FPI dibubarkan, pada detik yang sama akan lahir ormas baru yang tidak kalah anarkisnya dengan susunan pengurus yang sama, just like Tempo and Gatra, Sinar Harapan dan Suara Pembaruan. You got my drift, right? Tidak ada gunanya organisasinya dibubarkan jika peraturannya tidak dibenahi, diperketat and dijalankan. Hanya buang-buang waktu, usaha dan uang saja membubarkan ormas-ormas tersebut. Seharusnya pemerintah bisa bertindak tegas, Indonesia adalah negara demokrasi, bukan negara Islam dan bukan negara yang berhukum Islam. Tidak seharusnya sebuah organisasi yang mengatasnamakan agama, bertindak berdasarkan hukum agama, dan merasa sebagai penegak hukum yang resmi dibiarkan tanpa ada tindakan yang tegas. Menurut saya ini sama saja dengan melangkahi negara, yang sebobrok apapun tetap negara kita bersama. Reminds me of Pablo Escobar, who pretty much ran Colombia during his day. Or the rumours are true, the government is actually behind them?

Another thing, saya selalu berpendapat pasti ada lebih dari satu sisi pandang terhadap sesuatu. Saya yakin ada aksi-aksi atau program-program FPI yang benar-benar memberikan hasil yang positif untuk masyarakat sekitarnya. Kenapa kita tidak pernah tahu mengenai hal ini? Ya karena memang tidak pernah diberitakan. Apa menurut anda yang akan terjadi jika sebuah media masa non agamis memberitakan sesuatu yang baik mengenai FPI?

2 komentar:

  1. Enak tulisannya, apalagi dibaca sambil ngopi. Sebagian orang menuntut dibubarkan, sebagian orang lagi mempertahankan dan pemenangnya adalah ..... kagak tahu. salam wage.

    BalasHapus
  2. Pemenangnya adalah pemerintah lah Mbah, hahahaha

    BalasHapus